Jawabannya adalah karena apa pun bisa jadi kompos! Sehingga tidak ada standar tertentu yang membedakan kompos dan sisa pembusukan organisme. Hal inilah yang membuat reputasi dan kredibilitas kompos di kalangan petani ataupun penyuka tanaman menurun drastis.
Banyak kejadian setelah diberikan “kompos” hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, tanah menjadi rusak, ada bau tidak sedap, tanaman diserang hama penyakit, tanaman layu, dan hal-hal lainnya.
Apa yang menjadi akar permasalahannya?
Yap! tidak ada standarisasi yang jelas, mudah, dan murah untuk mengukur kualitas kompos. Sehingga banyak orang menjual hal-hal buruk yang tidak bermanfaat bagi tumbuhan ataupun tanah, diendapkan sebentar sampai berubah bentuk, dikarungkan, lalu diberi label kompos.
Kompos yang baik dan bermanfaat memiliki kriteria dan standar yang harus dipenuhi.
Ada proses dan prosedur strict yang harus dilalui, dan bahan-bahan yang baik untuk dapat menghasilkan kompos yang berkualitas tinggi.